BAB I
TINJAUAN TEORITIS
1.Definisi
Ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam melalui jalan lahir. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).
Pesalinan dan kelahiran normal (partus spontan) adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri, tanpa alat serta tidak melukai
Masa nifas ( puerperium ) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat – alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6 – 8 minggu.(Rustam Mochtar,1998).
Masa nifas adalah periode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan anak, ketika alat – alat reproduksi tengah kembali kepada kondisi normal.( Barbara F. weller 2005 )
Post partum adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat – alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.(Abdul Bari Saifuddin, 2002)
Pesalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Prawirohardjo, 2001).
2.Etiologi
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori menghubungkan dengan faktor hormonal,struktur rahim,sirkulasi rahim,pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi (Hafifah, 2011)
a.Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone progesterone dan estrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang otot –otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila progesterone turun.
b.Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
c.Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
d.Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus franterrhauss). Bila ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
e.Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser, amniotomi pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus.
3.Patofisiologi
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam keseluruhannya disebut “involusi”. Disamping involusi terjadi perubahan-perubahan penting lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena pengaruh hormon laktogen dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mamae.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh-pembuluh darah yang ada antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan pendarahan setelah plasenta lahir. Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks ialah segera post partum bentuk serviks agak menganga seperti corong, bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri terbentuk semacam cincin. Peruabahan-perubahan yang terdapat pada endometrium ialah timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari pertama endometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua dan selaput janin regenerasi endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua basalis yang memakai waktu 2 sampai 3 minggu. Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang merenggang sewaktu kehamilan dan pertu setelah janin lahir berangsur-angsur kembali seperti sedia kala.
4.Tanda dan Gejela
a.Perubahan fisik
-Involusi uterus
Adalah proses kembalinya alat kandungan uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan sehingga mencapai keadaan seperti sebelum hamil. Setelah plasenta lahir, uterus merupakan alat yang keras, karena kontraksi ini menyebabkan rasa nyeri/mules-mules yang disebut after pain post partum terjadi pada hari ke – 2-3 hari.
-Kontraksi uterus
Intensistas kontraksi uterus meningkat setelah melahirkan berguna untuk mengurangi volume cairan intra uteri. Setelah 1 – 2 jam post partum, kontraksi menurun stabil berurutan, kontraksi uterus menjepit pembuluh darah pada uteri sehingga perdarahan setelah plasenta lahir dapat berhenti.
-After pain
Terjadi karena pengaruh kontraksi uterus, normal sampai hari ke -3. After pain meningkat karena adanya sisa plasenta pada cavum uteri, dan gumpalan darah (stoll cell) dalam cavum uteri .
-Endometrium
Pelepasan plasenta dan selaput janin dari dinding rahim terjadi pada stratum spunglosum, bagian atas setelah 2 – 3 hari tampak bahwa lapisan atas dari stratum sponglosum yang tinggal menjadi nekrosis keluar dari lochia. Epitelisasi endometrium siap dalam 10 hari, dan setelah 8 minggu endometrium tumbuh kembali. Epitelisasi tempat plasenta + 3 minggu tidak menimbulkan jaringan parut, tetapi endometrium baru, tumbuh di bawah permukaan dari pinggir luka.
-Ovarium
Selama hamil tidak terjadi pematangan sel telur. Masa nifa terjadi pematangan sel telur, ovulasi tidak dibuahi terjadi mentruasi, ibu menyusui mentruasinya terlambat karena pengaruh hormon prolaktin.
-Lochia
Adalah cairan yang dikeluarkan dari uterus melalui vagina dalam masa nifas, sifat lochia alkalis sehingga memudahkan kuman penyakit berkembang biak.
Lochia dibagi dalam beberapa jenis :
=Lochia rubra
Pada hari 1 – 2 berwarna merah, berisi lapisan decidua, sisa-sisa chorion, liguor amni, rambut lanugo, verniks caseosa sel darah merah.
=Lochia sanguinolenta
Dikeluarkan hari ke 3 – 7 warna merah kecoklatan bercampur lendir, banyak serum selaput lendir, leukosit, dan kuman penyakit yang mati.
=Lochia serosa
Dikeluarkan hari ke 7 – 10, setelah satu minggu berwarna agak kuning cair dan tidak berdarah lagi.
=Lochia alba
Setelah 2 minggu, berwarna putih jernih, berisi selaput lendir, mengandung leukosit, sel epitel, mukosa serviks dan kuman penyakit yang telah mati.
-serviks dan vagina
Beberapa hari setelah persalinan, osteum externum dapat dilalui oleh 2 jari dan pinggirnya tidak rata (retak-retak). Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1 jari saja. Vagina saat persalinan sangat diregang lambat laun mencapai ukuran normal dan tonus otot kembali seperti biasa, pada minggu ke-3 post partum, rugae mulai nampak kembali.
b.Perubahan pada dinding abdomen
Hari pertama post partum dinding perut melipat dan longgar karena diregang begitu lama. Setelah 2 – 3 minggu dinding perut akan kembali kuat, terdapat striae melipat, dastosis recti abdominalis (pelebaran otot rectus/perut) akibat janin yang terlalu besar atau bayi kembar.
c.Perubahan Sistem kardiovaskuler
Volume darah tergantung pada jumlah kehilangan darah selama partus dan eksresi cairan extra vasculer.Curah jantung/cardiac output kembali normal setelah partus
d.Perubahan sistem urinaria
Fungsi ginjal normal, dinding kandung kemih memperlihatkan oedema dan hiperemi karena desakan pada waktu janin dilahirkan.
e.Perubahan sistem Gastro Intestinal
Terjadi gangguan rangsangan BAB atau konstipasi 2 – 3 hari post partum. Penyebabnya karena penurunan tonus pencernaan, enema, kekakuan perineum karena episiotomi, laserasi, haemorroid dan takut jahitan lepas
f.Perubahan pada mammae
Hari pertama bila mammae ditekan sudah mengeluarkan colustrum. Hari ketiga produksi ASI sudah mulai dan jaringan mammae menjadi tegang, membengkak, lebut, hangat dipermukaan kulit (vasokongesti vaskuler)
g.Laktasi
Pada waktu dua hari pertama nifas keadaan buah dada sama dengan kehamilan. Buah dada belum mengandung susu melainkan colustrum yang dapat dikeluarkan dengan memijat areola mammae.Colustrum yaitu cairan kuning dengan berat jenis 1.030 – 1,035 reaksi alkalis dan mengandung protein dan garam, juga euglobin yang mengandung antibodi.bayi yang terbaik dan harus dianjurkan kalau tidak ada kontra indikasi
h.Temperatur
Temperatur pada post partum dapat mencapai 38 0C dan normal kembali dalam 24 jam. Kenaikan suhu ini disebabkan karena hilangnya cairan melalui vagina ataupun keringat, dan infeksi yang disebabkan terkontaminasinya vagina.
i.Nadi
Umumnya denyut nadi pada masa nifas turun di bawah normal. Penurunan ini akibat dari bertambahnya jumlah darah kembali pada sirkulasi seiring lepasnya placenta.
j.Tekanan Darah
Keadaan tensi dengan sistole 140 dan diastole 90 mmHg baik saat kehamilan ataupun post partum merupakan tanda-tanda suatu keadaan yang harus diperhatikan secara serius.
Ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam melalui jalan lahir. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).
Pesalinan dan kelahiran normal (partus spontan) adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri, tanpa alat serta tidak melukai
Masa nifas ( puerperium ) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat – alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6 – 8 minggu.(Rustam Mochtar,1998).
Masa nifas adalah periode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan anak, ketika alat – alat reproduksi tengah kembali kepada kondisi normal.( Barbara F. weller 2005 )
Post partum adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat – alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.(Abdul Bari Saifuddin, 2002)
Pesalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Prawirohardjo, 2001).
2.Etiologi
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori menghubungkan dengan faktor hormonal,struktur rahim,sirkulasi rahim,pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi (Hafifah, 2011)
a.Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone progesterone dan estrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang otot –otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila progesterone turun.
b.Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
c.Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
d.Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus franterrhauss). Bila ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
e.Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser, amniotomi pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus.
3.Patofisiologi
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam keseluruhannya disebut “involusi”. Disamping involusi terjadi perubahan-perubahan penting lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena pengaruh hormon laktogen dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mamae.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh-pembuluh darah yang ada antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan pendarahan setelah plasenta lahir. Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks ialah segera post partum bentuk serviks agak menganga seperti corong, bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri terbentuk semacam cincin. Peruabahan-perubahan yang terdapat pada endometrium ialah timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari pertama endometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua dan selaput janin regenerasi endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua basalis yang memakai waktu 2 sampai 3 minggu. Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang merenggang sewaktu kehamilan dan pertu setelah janin lahir berangsur-angsur kembali seperti sedia kala.
4.Tanda dan Gejela
a.Perubahan fisik
-Involusi uterus
Adalah proses kembalinya alat kandungan uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan sehingga mencapai keadaan seperti sebelum hamil. Setelah plasenta lahir, uterus merupakan alat yang keras, karena kontraksi ini menyebabkan rasa nyeri/mules-mules yang disebut after pain post partum terjadi pada hari ke – 2-3 hari.
-Kontraksi uterus
Intensistas kontraksi uterus meningkat setelah melahirkan berguna untuk mengurangi volume cairan intra uteri. Setelah 1 – 2 jam post partum, kontraksi menurun stabil berurutan, kontraksi uterus menjepit pembuluh darah pada uteri sehingga perdarahan setelah plasenta lahir dapat berhenti.
-After pain
Terjadi karena pengaruh kontraksi uterus, normal sampai hari ke -3. After pain meningkat karena adanya sisa plasenta pada cavum uteri, dan gumpalan darah (stoll cell) dalam cavum uteri .
-Endometrium
Pelepasan plasenta dan selaput janin dari dinding rahim terjadi pada stratum spunglosum, bagian atas setelah 2 – 3 hari tampak bahwa lapisan atas dari stratum sponglosum yang tinggal menjadi nekrosis keluar dari lochia. Epitelisasi endometrium siap dalam 10 hari, dan setelah 8 minggu endometrium tumbuh kembali. Epitelisasi tempat plasenta + 3 minggu tidak menimbulkan jaringan parut, tetapi endometrium baru, tumbuh di bawah permukaan dari pinggir luka.
-Ovarium
Selama hamil tidak terjadi pematangan sel telur. Masa nifa terjadi pematangan sel telur, ovulasi tidak dibuahi terjadi mentruasi, ibu menyusui mentruasinya terlambat karena pengaruh hormon prolaktin.
-Lochia
Adalah cairan yang dikeluarkan dari uterus melalui vagina dalam masa nifas, sifat lochia alkalis sehingga memudahkan kuman penyakit berkembang biak.
Lochia dibagi dalam beberapa jenis :
=Lochia rubra
Pada hari 1 – 2 berwarna merah, berisi lapisan decidua, sisa-sisa chorion, liguor amni, rambut lanugo, verniks caseosa sel darah merah.
=Lochia sanguinolenta
Dikeluarkan hari ke 3 – 7 warna merah kecoklatan bercampur lendir, banyak serum selaput lendir, leukosit, dan kuman penyakit yang mati.
=Lochia serosa
Dikeluarkan hari ke 7 – 10, setelah satu minggu berwarna agak kuning cair dan tidak berdarah lagi.
=Lochia alba
Setelah 2 minggu, berwarna putih jernih, berisi selaput lendir, mengandung leukosit, sel epitel, mukosa serviks dan kuman penyakit yang telah mati.
-serviks dan vagina
Beberapa hari setelah persalinan, osteum externum dapat dilalui oleh 2 jari dan pinggirnya tidak rata (retak-retak). Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1 jari saja. Vagina saat persalinan sangat diregang lambat laun mencapai ukuran normal dan tonus otot kembali seperti biasa, pada minggu ke-3 post partum, rugae mulai nampak kembali.
b.Perubahan pada dinding abdomen
Hari pertama post partum dinding perut melipat dan longgar karena diregang begitu lama. Setelah 2 – 3 minggu dinding perut akan kembali kuat, terdapat striae melipat, dastosis recti abdominalis (pelebaran otot rectus/perut) akibat janin yang terlalu besar atau bayi kembar.
c.Perubahan Sistem kardiovaskuler
Volume darah tergantung pada jumlah kehilangan darah selama partus dan eksresi cairan extra vasculer.Curah jantung/cardiac output kembali normal setelah partus
d.Perubahan sistem urinaria
Fungsi ginjal normal, dinding kandung kemih memperlihatkan oedema dan hiperemi karena desakan pada waktu janin dilahirkan.
e.Perubahan sistem Gastro Intestinal
Terjadi gangguan rangsangan BAB atau konstipasi 2 – 3 hari post partum. Penyebabnya karena penurunan tonus pencernaan, enema, kekakuan perineum karena episiotomi, laserasi, haemorroid dan takut jahitan lepas
f.Perubahan pada mammae
Hari pertama bila mammae ditekan sudah mengeluarkan colustrum. Hari ketiga produksi ASI sudah mulai dan jaringan mammae menjadi tegang, membengkak, lebut, hangat dipermukaan kulit (vasokongesti vaskuler)
g.Laktasi
Pada waktu dua hari pertama nifas keadaan buah dada sama dengan kehamilan. Buah dada belum mengandung susu melainkan colustrum yang dapat dikeluarkan dengan memijat areola mammae.Colustrum yaitu cairan kuning dengan berat jenis 1.030 – 1,035 reaksi alkalis dan mengandung protein dan garam, juga euglobin yang mengandung antibodi.bayi yang terbaik dan harus dianjurkan kalau tidak ada kontra indikasi
h.Temperatur
Temperatur pada post partum dapat mencapai 38 0C dan normal kembali dalam 24 jam. Kenaikan suhu ini disebabkan karena hilangnya cairan melalui vagina ataupun keringat, dan infeksi yang disebabkan terkontaminasinya vagina.
i.Nadi
Umumnya denyut nadi pada masa nifas turun di bawah normal. Penurunan ini akibat dari bertambahnya jumlah darah kembali pada sirkulasi seiring lepasnya placenta.
j.Tekanan Darah
Keadaan tensi dengan sistole 140 dan diastole 90 mmHg baik saat kehamilan ataupun post partum merupakan tanda-tanda suatu keadaan yang harus diperhatikan secara serius.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN
.PENGKAJIAN
1.Keluhan Utama
Nyeri pada luka jalan lahir
2.Riwayat kesehatan
a.Riwayat kesehatan sekarang
Klien sebelumnya mengeluh kencang-kencang sejak 3 jam sebelum masuk puskesmas pada tanggal 28Desember 2018 jam 09.00 WIB. Sebelumnya klien datang ke bidan namun dirujuk ke puskesmas untuk pendapatkan penanganan yang memadai.
b.Riwayat kesahatan masa lalu
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di puskesmas. Ini merupakan kehamilan yang pertama.
c.Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti diabetes dan hipertensi.
d.Riwayat Obstetri dan Ginekologi
-Riwayat menstruasi
Manarche : 15 tahun
Lama : 8 Hari
Siklus : 28 Hari
Jumlah : sedang
HPHT : 27 Oktober 2018
HPL : 4 Juli 2019
3.Riwayat perkawinan
Usia saat menikah : 15 tahun
Lama : 7 Bulan
4.Riwayat Kehamilan
P1 A0 H 39 Minggu
Klien mengatakan kehamilan ini terjadi diluar nikah, keluhan trimester I mual dan muntah, trimester II tidak ada keluhan, trimester III klien mengeluh pegal pada bagian punggung.
Riwayat ANC : klien mengatakan untuk ANC klien memeriksakan kebidan secara rutin. Klien sudah mendapat imunisasi TT dan belum pernah melakukan senam hamil atau perawatan payudara.
5.Riwayat persalinan sekarang
-Lama persalinan : 12 jam
-Jenis : spontan
-Riwayat bayi :
=Lahir : 28 juni 2018 jam 15.10
=Jenis kelamin : laki-laki
=PB : 46 Cm
=BBL : 2900 gr
=LK : 34 cm
=LD : 32 cm
=LL : 11 cm
6.Riwayat Pengkajian Psikologis
a.Pengkajian reva rubin
Talking In
Ditandai dengan klien tampak lemas, kelelahan, dan masih belum beraktivitas.
b.Bouding Attachment
Bouding (+)
Ditandai dengan ibu merasa senang dan bahagia saat bertemu bayinya.
Attachment (+)
Ditandai dengan bayi diam dan tertidur saat didekatkan denag ibunya.
c.Post partum blues
Ibu mengalami penurunan nafsu makan.
6.Pemeriksaan fisik
KU : sedang
Kesadaran : composmentis
Tanda- tanda Vital :
Tekanan Darah : 115/86 mmHg
Nadi : 88 x / Menit
Suhu : 36,5oc
Respirasi : 20 x / menit
ANALISA DATA
Trauma Mekanis
DS : Klien mengatakan nyeri pada jalan lahir
P: luka jalan lahir
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: pada perinium
S: skala nyeri 5
T: Timbul Terus menerus
DO : Pasien mengeluh nyeri Wajah tampak meringis
Eti =
Resiko tinggi infeksi
DS : Klien mengatakan Asi belum keluar
DO : Puting menonjol
Aerola meluas
ASI belum keluar
Kontraksi duktus dan Alveoli tidak efektif
Resiko nutrisi bayi tidak terpenuhi
DAFTAR MASALAH BERDASARKAN PRIORITAS
1.Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan trauma mekanis
2.Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan terbukanya sistem barier tubuh
3.Resiko pemenuhan nutrisi bayi tidak terpenuhi berhubungan dengan menyusui inefektif
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa : 1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah nyeri teratasi dengan KH :
-Skala nyeri turun menjadi 2
-Ekpresi wajah rileks
-Klien mengatakan nyeri berkurang
-Kaji karakteristik nyeri
-Ajarakn teknik distraksi dan rileksasi
-Berikan posisi nyaman
-Memotivasi untuk mobilisasi dini sesuai index
-Mengetahui keadaan nyeri
-Mengalihkan rasa nyeri
-Memberiakan kenyamanan pada pasien
-Mengurangi nyeri secara bertahap
Diagnosa : 2
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah infeksi tidak muncul dengan KH :
-Tidak terdapat tanda infeksi
-Suhu tubuh normal
-Leukosit normal
-Kaji keadaan luka
-Observasi tanda infeksi
-Pantau ttv dan kadar leukosit
-Lakukan vulva higine / perawatan luka
-Kolaborasi dalam pemberian obat
-Mengetahui keadaan luka
-Mengetahui munculnya tanda infeksi
-Mengetahuai keadaan umum
-Membersihkan daerah luka
-Obat dapat mencegah timbulnya infeksi
Diagnosa : 3
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah nitrisi bayi dapat terpenuhi dengan KH :
-Klien sudah tahu cara menyusui yang benar
-Bayi mendapat asupan ASI dari ibu
-ASI ibu keluar
-Kaji kondisi payudara
-kaji pengetahua pengalaman menyusui
-Lakukan perawatan payudara
-Kolaborasi dalam pemberian pelancar ASI
-Mengetahui keadaan payudara
-Mengetahui pengalaman dalam menyusui
-Merangsang pengeluaran ASI
-Memperlancar produksi ASI
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI 1
-Mengaji karakteristik nyeri
-Mengajarakn teknik distraksi dan rileksasi
-Memberikan posisi nyaman
-Memotifasi untuk mobilisasi dini sesuai index
-Memberikan obat ketorolax
DS: Pasien mengatakan nyeri pada jalan lahir.
P : luka jalan lahir
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : pada perinium
S : skala nyeri 5
T : Timbul Terus menerus, pasien mau diajarkan
Pasien sudah dalam posisi nyaman
Klien masih lemah dan belum bisa bangun dari tempat tidur
Obat diberiakan melalui IV, tidak ada alergi
HARI 2
-Memonitor TTV
-Mengkaji keadaan luka
-Mengobservasi tanda inveks
-Memberikan obat ciproflaxin 500mg
TD : 121/83
Nadi: 88x/menit
Suhu: 36,5oC
Pernafasan : 20x/menit
Keadaan luka bersih jaitan baik
Tidak terdapat tanda infeksi
Obat masuk melalui IV, tidak ada tanda alergi
HARI 3
-Mengkaji kondisi payudara
-Mengkaji pengetahuan tentang cara menyusui yang benar
-Mengajarkan teknik menyusui yang benar
-Melakukan perawatan payudara
-Payudara teraba kencang,areola meluas, puting menonjol, ASI belum keluar
-Klien mengatakan belum tahu tentang cara menyusui yang benar
-Klien mau diajarkan
-Klien kooperatif
EVALUASI PERKEMBANGAN
HARI 1
S : Klien mengatakan nyeri pada jalan lahir
P : luka jalan lahir
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : pada perinium
S : skala nyeri 5
T : Timbul Terus menerus
O : Pasien mengeluh nyeri, Wajah tampak meringis dan lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
HARI 2
S : klien mengatakan nyeri pada luka jahitan
O : Tidak ada perdarahan, jahitan baik, Tidak ada tanda infeksi, Nadi : 88x / menit, Suhu : 36,5oC
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
HARI 3
S : Klien mengatakan ASI belum keluar
O : Payudara teraba kencang
ASI belum keluar
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad (1994), Obstetri Patologi, Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad, Bandung.
Hacker Moore (1999), Esensial Obstetri dan Ginekologi Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Hanifa Wikyasastro (1997), Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta.
http://www.slideshare.net/septianraha/asuhan-keperawatan-pada-ny-d-dengan-post-partum-normal-di-wilayah-kerja-puskesmas-delanggu-klaten diakses pada tanggal 12 Januari 2018
http://dwitasari37.blogspot.com/2013/09/post-partum.html diakses pada tanggal 12 Januari 2018
Marylin E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3, Peneribit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
1.Keluhan Utama
Nyeri pada luka jalan lahir
2.Riwayat kesehatan
a.Riwayat kesehatan sekarang
Klien sebelumnya mengeluh kencang-kencang sejak 3 jam sebelum masuk puskesmas pada tanggal 28Desember 2018 jam 09.00 WIB. Sebelumnya klien datang ke bidan namun dirujuk ke puskesmas untuk pendapatkan penanganan yang memadai.
b.Riwayat kesahatan masa lalu
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di puskesmas. Ini merupakan kehamilan yang pertama.
c.Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti diabetes dan hipertensi.
d.Riwayat Obstetri dan Ginekologi
-Riwayat menstruasi
Manarche : 15 tahun
Lama : 8 Hari
Siklus : 28 Hari
Jumlah : sedang
HPHT : 27 Oktober 2018
HPL : 4 Juli 2019
3.Riwayat perkawinan
Usia saat menikah : 15 tahun
Lama : 7 Bulan
4.Riwayat Kehamilan
P1 A0 H 39 Minggu
Klien mengatakan kehamilan ini terjadi diluar nikah, keluhan trimester I mual dan muntah, trimester II tidak ada keluhan, trimester III klien mengeluh pegal pada bagian punggung.
Riwayat ANC : klien mengatakan untuk ANC klien memeriksakan kebidan secara rutin. Klien sudah mendapat imunisasi TT dan belum pernah melakukan senam hamil atau perawatan payudara.
5.Riwayat persalinan sekarang
-Lama persalinan : 12 jam
-Jenis : spontan
-Riwayat bayi :
=Lahir : 28 juni 2018 jam 15.10
=Jenis kelamin : laki-laki
=PB : 46 Cm
=BBL : 2900 gr
=LK : 34 cm
=LD : 32 cm
=LL : 11 cm
6.Riwayat Pengkajian Psikologis
a.Pengkajian reva rubin
Talking In
Ditandai dengan klien tampak lemas, kelelahan, dan masih belum beraktivitas.
b.Bouding Attachment
Bouding (+)
Ditandai dengan ibu merasa senang dan bahagia saat bertemu bayinya.
Attachment (+)
Ditandai dengan bayi diam dan tertidur saat didekatkan denag ibunya.
c.Post partum blues
Ibu mengalami penurunan nafsu makan.
6.Pemeriksaan fisik
KU : sedang
Kesadaran : composmentis
Tanda- tanda Vital :
Tekanan Darah : 115/86 mmHg
Nadi : 88 x / Menit
Suhu : 36,5oc
Respirasi : 20 x / menit
ANALISA DATA
Trauma Mekanis
DS : Klien mengatakan nyeri pada jalan lahir
P: luka jalan lahir
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: pada perinium
S: skala nyeri 5
T: Timbul Terus menerus
DO : Pasien mengeluh nyeri Wajah tampak meringis
Eti =
Resiko tinggi infeksi
DS : Klien mengatakan Asi belum keluar
DO : Puting menonjol
Aerola meluas
ASI belum keluar
Kontraksi duktus dan Alveoli tidak efektif
Resiko nutrisi bayi tidak terpenuhi
DAFTAR MASALAH BERDASARKAN PRIORITAS
1.Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan trauma mekanis
2.Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan terbukanya sistem barier tubuh
3.Resiko pemenuhan nutrisi bayi tidak terpenuhi berhubungan dengan menyusui inefektif
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa : 1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah nyeri teratasi dengan KH :
-Skala nyeri turun menjadi 2
-Ekpresi wajah rileks
-Klien mengatakan nyeri berkurang
-Kaji karakteristik nyeri
-Ajarakn teknik distraksi dan rileksasi
-Berikan posisi nyaman
-Memotivasi untuk mobilisasi dini sesuai index
-Mengetahui keadaan nyeri
-Mengalihkan rasa nyeri
-Memberiakan kenyamanan pada pasien
-Mengurangi nyeri secara bertahap
Diagnosa : 2
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah infeksi tidak muncul dengan KH :
-Tidak terdapat tanda infeksi
-Suhu tubuh normal
-Leukosit normal
-Kaji keadaan luka
-Observasi tanda infeksi
-Pantau ttv dan kadar leukosit
-Lakukan vulva higine / perawatan luka
-Kolaborasi dalam pemberian obat
-Mengetahui keadaan luka
-Mengetahui munculnya tanda infeksi
-Mengetahuai keadaan umum
-Membersihkan daerah luka
-Obat dapat mencegah timbulnya infeksi
Diagnosa : 3
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah nitrisi bayi dapat terpenuhi dengan KH :
-Klien sudah tahu cara menyusui yang benar
-Bayi mendapat asupan ASI dari ibu
-ASI ibu keluar
-Kaji kondisi payudara
-kaji pengetahua pengalaman menyusui
-Lakukan perawatan payudara
-Kolaborasi dalam pemberian pelancar ASI
-Mengetahui keadaan payudara
-Mengetahui pengalaman dalam menyusui
-Merangsang pengeluaran ASI
-Memperlancar produksi ASI
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI 1
-Mengaji karakteristik nyeri
-Mengajarakn teknik distraksi dan rileksasi
-Memberikan posisi nyaman
-Memotifasi untuk mobilisasi dini sesuai index
-Memberikan obat ketorolax
DS: Pasien mengatakan nyeri pada jalan lahir.
P : luka jalan lahir
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : pada perinium
S : skala nyeri 5
T : Timbul Terus menerus, pasien mau diajarkan
Pasien sudah dalam posisi nyaman
Klien masih lemah dan belum bisa bangun dari tempat tidur
Obat diberiakan melalui IV, tidak ada alergi
HARI 2
-Memonitor TTV
-Mengkaji keadaan luka
-Mengobservasi tanda inveks
-Memberikan obat ciproflaxin 500mg
TD : 121/83
Nadi: 88x/menit
Suhu: 36,5oC
Pernafasan : 20x/menit
Keadaan luka bersih jaitan baik
Tidak terdapat tanda infeksi
Obat masuk melalui IV, tidak ada tanda alergi
HARI 3
-Mengkaji kondisi payudara
-Mengkaji pengetahuan tentang cara menyusui yang benar
-Mengajarkan teknik menyusui yang benar
-Melakukan perawatan payudara
-Payudara teraba kencang,areola meluas, puting menonjol, ASI belum keluar
-Klien mengatakan belum tahu tentang cara menyusui yang benar
-Klien mau diajarkan
-Klien kooperatif
EVALUASI PERKEMBANGAN
HARI 1
S : Klien mengatakan nyeri pada jalan lahir
P : luka jalan lahir
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : pada perinium
S : skala nyeri 5
T : Timbul Terus menerus
O : Pasien mengeluh nyeri, Wajah tampak meringis dan lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
HARI 2
S : klien mengatakan nyeri pada luka jahitan
O : Tidak ada perdarahan, jahitan baik, Tidak ada tanda infeksi, Nadi : 88x / menit, Suhu : 36,5oC
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
HARI 3
S : Klien mengatakan ASI belum keluar
O : Payudara teraba kencang
ASI belum keluar
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad (1994), Obstetri Patologi, Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad, Bandung.
Hacker Moore (1999), Esensial Obstetri dan Ginekologi Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Hanifa Wikyasastro (1997), Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta.
http://www.slideshare.net/septianraha/asuhan-keperawatan-pada-ny-d-dengan-post-partum-normal-di-wilayah-kerja-puskesmas-delanggu-klaten diakses pada tanggal 12 Januari 2018
http://dwitasari37.blogspot.com/2013/09/post-partum.html diakses pada tanggal 12 Januari 2018
Marylin E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3, Peneribit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
0 Comments