1.Memasukkan makanan cair ke dalam lambung dengan memakai selang NGT pada pasien yang tidak bisa makan seperti biasa.
2.Pasien yang tidak bisa makan sendiri seperti pada pasien post operasi mulut, pasien tidak sadar dan pada Bayi Premature
3.Pasien yang tidak mau makan sendiri seperti pada pasien Busung Lapar
Persiapan Alat :
1.Baki berisi selang NGT yang di rendam dalam air es lebih kurang 10 menit sebelum digunakan
2.Mangkok berisi air matang
3.Arteri claim
4.Pinset steril
5.Corong spuit
6.Makanan cair atau sejenisnya yang diperlukan
7.Nierbeken
8.Sampiran
9.Handscoon
10.Stetoskop
11.Perlak atau penghalas
12.Tisu pada tempatnya
13.Jelly cream
Prosedur :
1.Jika pasien sadar diberitahukan sebelum diberikan tindakan, kemudian jika memungkinkan di atur posisi semi fowler dengan satu bantal penyangga,
2.Memasang sampiran bila perlu,
3.Meletakkan perlak atau penghalasnya di atas dada pasien,
4.Mencuci tangan dan memakai sarung tangan,
5.Menempatkan nierbeken di atas bahu,
6.Sebelum dimasukkan, selang penduga itu di ukur dahulu pada pasien, dari epigastrium sampai kening, yang pada orang dewasa kira-kira 40 cm,
7.Penduga lambung di olesi jelly cream atau sejenisnya sesuai kebutuhan, kemudian dimasukkan dengan pinset melalui hidung atau mulut tergantung kondisi dan kenyamanan pasien,
8.Yakinkan apakah selang itu benar-benar masuk ke lambung atau tidak, untuk mengetahui selang penduga itu benar-benar masuk ke dalam lambung, bisa dengan menggunakan stetoskop, ataupun dengan memasukkan ujung selang yang sudah masuk itu ke dalam mangkok yang berisi air, jika tidak gelembung udara berarti penduga itu sudah berhasil masuk ke lambung. Jika sebaliknya berarti penduga itu masuk ke saluran pernapasan,
9.Jika sudah benar-benar yakin selang telah masuk ke lambung, maka selang penduga kemudian di klaim untuk mencegah masuknya udara,
10.Corong spuit kemudian dipasang dengan posisi ditinggikan kira-kira 30 cm dari kepala pasien lalu claim dibuka dan makanan cair atau sejenisnya di tuangkan perlahan-lahan, sebelum habis makanan tersebut dituangkan terus supaya udara tidak masuk dalam corong dengan agak di miringkan untuk mengurangi pemasukan udara. Sehabis makan ditambahkan lebih kurang 30 cc air sesuai kebutuhan ke dalam corong untuk pembilasan,
11.Setelah selesai memasukkan makanan, Penduga lambung di pijat kemudian dikeluarkan dengan cepat dan sangat hati-hati. Kemudian masukkan selang tersebut ke dalam mangkok yang berisi es tempat semula. Jika penduga ini dipakai dalam jangka yang lama, maka selang penduga itu perlu dilengketkan di kiri atau kanan sisi wajah pasien dengan ujung selang diclaim, untuk mencegah pemasukan udara,
12.Kemudian mengangkat perlak atau penghalasnya ,
13.Alat-alat di bersihkan,
14.Cuci tangan.
Perhatian :
1.Jangan terlalu basah selang penduga bila dimasukkan melalui hidung,
2.Selang penduga untuk hidung harus lebih kecil dari yang di pakai untuk mulut,
3.Waktu mengajarkan perhatikan keadaan umum pasien ,
4.Jumlah atau jenis makanan yang di berikan,
5.Reaksi dari pasien,
6.Nama tenaga medis yang mengerjakan,
7.Bila di lakukan pada anak-anak atau bayi selang penduga harus lebih kecil dari dilakukan pada orang dewasa.
Demikianlah bahasan artikel tentang cara pemasangan selang penduga lambung (NGT) pada pasien saya tuliskan, semoga bermanfaat bagi semua kalangan pembaca sekalian. Mohon berikan penambahan jika ada untuk kelengkapan ke depan. Tindakan ini hanya bisa dilakukan oleh tenaga-tenaga terlatih dan profesional dalam memberikan pelayanan medis yang lebih optimal, sampai jumpa pada artikel saya lainnya.
0 Comments